WAKTU ADALAH NYAWA PASIEN

Thursday, October 28, 2010

Bencana atau ajang politik?

Hmmmmm,
"ayo siapa yang mau membantu korban bencana?"
"siapa mau jadi relawan?"
"ayo buruan ke tempat bencana, buruan bantuin korban!"
kata-kata yang paling sering terdengar hari ini. Entah di layar kotak berisi gambar bergerak atau dari benda bergerak dengan raut panik.
Hmmmmm,
kita boleh saja bersimpati kepada para korban, walaupun mereka sebenarnya tidak mau diberi simpati, mereka juga ingin tidak merepotkan kita, mereka juga ingin mandiri, siapa yang ingin bencana terjadi?. Cobalah kita berempati, cobalah kita berfikir bagaimana kalau keadaan kita seperti mereka sekarang?
"apa dengan kalian berbondong2 datang keadaan akan semakin membaik?"
"apa dengan kalian tinggal disana menemani mereka, mereka akan merasa teringankan?"
"apa mereka ingin tinggal di barak dengan overload orang dan ditambah hiruk-pikuk "relawan-relawan" mereka merasa sangat aman dan nyaman?"
"mereka pasti menginginkan rumah yang nyaman dengan segala kebutuhan mereka."

seperti yang terlihat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, "mereka" yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab akan kita para rakyat, mereka datang sebagai malaikat mendata dan mensurvey tempat kejadian untuk memenuhi kebutuhan yang memang dibutuhkan korban.
"wow, benar sekali kenapa tak terpikirkan oleh saya, mereka punya uang!"
ya benar tidak dapat dibantah lg bahwa uang sangat berperan penting dalam menangani berbagai bencana, tapi apakah benar dana yang luarbiasa besar itu hanya dialokasikan pada saat2 "akut" saja?bagaimana follow up mereka?bagaimana kedepannya kehidupan mereka?apakah memberi bantuan instant mendidik para korban?bagaimana bantuan terhadap mental mereka?

tidak dapat dipungkiri seperti yang terlihat di media massa, mereka tidak hanya membutuhkan bahan makanan, mandi, masak........dll
heii,
mereka juga manusia, mereka juga butuh hiburan,mereka butuh tempat tinggal yang layak, mereka butuh teman bicara, mereka butuh diperhatikan lebih tidak hanya sekarang!, mereka butuh perhatian agar mereka dapat kembali merekonstruksi diri mereka, masyarakat mereka, populasi mereka agar dapat kembali lagi melebihi sebelum terjadi bencana sebagai masyarakat yang lebih berpengalaman lagi.

No comments:

Post a Comment