WAKTU ADALAH NYAWA PASIEN

Tuesday, October 26, 2010

Perkenalan dulu ya, nama saya sidhik permana putra atau kerap dipanggil sidhik saya seorang siswa di salah satu universitas di jogja yang kebetulan dibidang kedokteran yang insyaallah sebentar lg akan lulus. Dalam blog ini seperti judulnya saya hanya ingin mengungkapkan pemikiran2 dan pengalaman2 mungkin, tentang dunia kesehatan walaupun penulis disini masi sangat hijau untuk berbagi,"tapi tidak salah juga kan untuk dicoba?".

Mungkin berbeda dengan para pembaca(kecuali yang se profesi) , sistem di kedokteran menggunakan sistem block dimana kita diharuskan mengambil mata kuliah yang sudah ditentukan(tidak bisa tidak diambil).

Kebetulan saya masuk pada angkatan terfavorit bagi saya, angkatan 2007 dimana terdapat pergantian kurikulum setiap 4 tahun sekali. Dengan harapan yang sangat besar bahwa kurikulum terbaru pasti akan lebih baik dari sebelumnya. Saya bertanya kepada diri saya sendiri,
"apa sih yg aku harapkan menjadi seorang dokter?" apa lagi saya yang memiliki sifat sanguinis cuek tetapi introvert. Berharap seperti di negeri dongeng menjejakkan kaki di dunia perkuliahan, ternyata tidak sesederhana itu. Banyak kendala yang harus dihadapi, bebanpun semakin banyak. Mungkin kebanyakan dari kami berfikir,
"saya masuk sini dengan biaya tidak sedikit, harus bisa ngembaliin modal dulu baru pikirin kemanusiaannya". Pemikiran tersebut sangat logis walaupun salah menurut saya. ada sebuah kalimat yang sangat menggelitik saya,
"taukah anda sekalian, beliau yang kalian hujat itu dulunya juga meneriakkan suara seperti anda."

Hahhhhhhhh.....
ya, kata itulah yang sangat pantas menggambarkan perasaan saya sekarang, antara kesal, bingung, dan mungkin kelelahan. Hari ini ada suatu diskusi "terbuka" terkait penambahan materi di perkuliahan sebanyak 72jam secara tiba-tiba, saya tidak terkejut karena sudah mendengar kabar tersebut terlebih dahulu.
ada beberapa hal yang saya anggap lucu,
"beliau yang di depan kami itu siapa sih?" sentak saja saya tertawa ketika mendengar salah satu teman bertanya seperti itu. bahkan salah seorang yang paling memegang andil dalam sistem kurikulum pendidikan pun beberapa mahasiswa belum mengenalnya, dimana kami sekarang notabene sudah di jenjang akhir pendidikan. Timbullah pemikiran saya,
"selama ini mengapa teman-teman selalu menyalahkan mereka?mau disalahkan seperti apapun merekalah yang paling benar, terus kenapa masi saja berharap?"
saya bukan seseorang yang pintar tapi juga bukan orang yang menyalahkan sistem,
"Mobilpun bisa menabrak karena ada yang mengendarai"

No comments:

Post a Comment